Loading...
world-news

Langkah penelitian sosial - Penelitian Sosial Materi Sosiologi Kelas 12


Penelitian sosial merupakan salah satu metode ilmiah yang digunakan untuk memahami dinamika masyarakat, interaksi sosial, kebijakan publik, serta fenomena budaya. Dengan penelitian, para ilmuwan sosial dapat menemukan pola, menguji teori, dan menawarkan solusi untuk berbagai persoalan sosial. Agar penelitian berjalan sistematis dan menghasilkan temuan yang valid, seorang peneliti perlu mengikuti tahapan atau langkah-langkah tertentu.

Artikel ini akan membahas secara komprehensif langkah-langkah penelitian sosial mulai dari perumusan masalah hingga penyusunan laporan. Dengan demikian, pembaca dapat memahami alur penelitian secara utuh dan mampu menerapkannya dalam praktik.


1. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Langkah awal penelitian sosial adalah menentukan masalah penelitian. Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan, atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban ilmiah. Dalam penelitian sosial, masalah dapat berupa isu kemiskinan, pendidikan, kesehatan, ketimpangan, hingga perubahan budaya.

Kriteria Masalah yang Layak Diteliti

  1. Relevan dengan kepentingan akademis maupun masyarakat.

  2. Spesifik, tidak terlalu luas agar dapat diteliti dengan sumber daya terbatas.

  3. Dapat diteliti dengan metode ilmiah.

  4. Memiliki nilai ilmiah dan praktis untuk pengembangan ilmu maupun kebijakan.

Perumusan masalah biasanya dituangkan dalam bentuk pertanyaan penelitian. Misalnya: Bagaimana pengaruh media sosial terhadap perilaku politik generasi muda di Indonesia?


2. Kajian Pustaka

Setelah masalah dirumuskan, peneliti melakukan studi literatur. Tujuannya untuk:

  • Mengetahui penelitian sebelumnya yang relevan.

  • Menghindari pengulangan penelitian yang sama.

  • Memperoleh kerangka teori yang akan digunakan.

Kajian pustaka dapat bersumber dari buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian, maupun artikel terpercaya. Dari sinilah peneliti membangun landasan teoritis dan hipotesis yang akan diuji.


3. Merumuskan Tujuan dan Hipotesis

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian sosial biasanya terbagi dua:

  1. Tujuan umum, menjawab secara global mengapa penelitian dilakukan.

  2. Tujuan khusus, menjabarkan poin-poin rinci yang ingin dicapai.

Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang perlu diuji secara empiris. Misalnya: Tingkat penggunaan media sosial berhubungan dengan tingkat partisipasi politik generasi muda.

Namun, tidak semua penelitian membutuhkan hipotesis, terutama penelitian kualitatif yang lebih eksploratif.


4. Menentukan Metode Penelitian

Metode penelitian sosial terdiri dari dua pendekatan utama:

  1. Kuantitatif

    • Bertujuan menguji teori atau hipotesis.

    • Menggunakan data numerik, survei, eksperimen, atau analisis statistik.

    • Contoh: Survei 500 responden untuk mengetahui hubungan antara penggunaan TikTok dan partisipasi politik.

  2. Kualitatif

    • Bertujuan memahami makna dan pengalaman sosial.

    • Menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif, analisis dokumen.

    • Contoh: Studi etnografi tentang komunitas daring aktivis lingkungan.

  3. Metode Campuran (Mixed Methods)

    • Menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.

    • Cocok untuk penelitian yang membutuhkan data luas sekaligus pemahaman mendalam.


5. Menentukan Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek yang menjadi objek penelitian. Misalnya, seluruh mahasiswa di sebuah universitas.

Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan responden. Pengambilan sampel harus representatif agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan.

Teknik Sampling

  1. Probability Sampling (acak, stratifikasi, kluster).

  2. Non-Probability Sampling (purposive, snowball, convenience).

Pemilihan teknik bergantung pada tujuan penelitian, ketersediaan sumber daya, dan sifat populasi.


6. Menentukan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Beberapa contoh instrumen dalam penelitian sosial:

  • Kuesioner/angket untuk survei.

  • Panduan wawancara untuk penelitian kualitatif.

  • Lembar observasi untuk mencatat perilaku.

  • Dokumentasi dari arsip, berita, atau media sosial.

Instrumen harus diuji reliabilitas dan validitasnya sebelum digunakan secara luas.


7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan tahap pelaksanaan penelitian di lapangan. Cara pengumpulan data bervariasi:

  1. Survei → menyebarkan kuesioner online atau offline.

  2. Wawancara → bisa terstruktur, semi-terstruktur, atau bebas.

  3. Observasi → partisipatif (peneliti ikut terlibat) atau non-partisipatif.

  4. Analisis Dokumen → mempelajari arsip, teks, rekaman, media sosial.

Etika penelitian sangat penting pada tahap ini, termasuk menjaga kerahasiaan responden dan meminta persetujuan mereka.


8. Analisis Data

Data yang terkumpul harus diolah agar bisa menjawab pertanyaan penelitian.

Analisis Kuantitatif

  • Menggunakan statistik deskriptif (mean, median, frekuensi).

  • Analisis inferensial (regresi, korelasi, uji-t, ANOVA).

  • Dibantu software seperti SPSS, STATA, atau R.

Analisis Kualitatif

  • Reduksi data → memilah informasi penting.

  • Kategorisasi dan pengkodean.

  • Penyusunan tema atau narasi.

  • Bisa menggunakan NVivo atau Atlas.ti.


9. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan harus menjawab rumusan masalah, menguji hipotesis (jika ada), serta menjelaskan implikasi temuan. Peneliti juga harus mengakui keterbatasan penelitian agar hasilnya tidak disalahartikan.

Kesimpulan bisa berupa:

  • Konfirmasi teori lama.

  • Penemuan teori baru.

  • Rekomendasi kebijakan atau program sosial.


10. Penyusunan Laporan Penelitian

Tahap akhir adalah menuliskan laporan secara sistematis. Struktur laporan biasanya terdiri dari:

  1. Pendahuluan.

  2. Tinjauan pustaka.

  3. Metodologi.

  4. Hasil penelitian.

  5. Pembahasan.

  6. Kesimpulan dan saran.

Laporan bisa berbentuk skripsi, tesis, disertasi, artikel jurnal, maupun laporan untuk lembaga.


Tantangan dalam Penelitian Sosial

  1. Bias peneliti dalam menginterpretasikan data.

  2. Kesulitan akses responden karena faktor sosial, budaya, atau politik.

  3. Keterbatasan sumber daya waktu, biaya, dan tenaga.

  4. Etika penelitian, terutama saat meneliti isu sensitif.

Penelitian sosial adalah proses sistematis yang terdiri dari langkah-langkah: perumusan masalah, kajian pustaka, tujuan dan hipotesis, metode penelitian, penentuan populasi dan sampel, instrumen, pengumpulan data, analisis, kesimpulan, hingga pelaporan.

Dengan mengikuti tahapan ini, penelitian sosial dapat menghasilkan temuan yang valid, reliabel, dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan serta masyarakat.